Kopi menjadi padanan jiwa yang mungkin suatu hari menyatu
rentas jiwa tak mengenal jarak,
wajah tak terlihat, hati mengatur orak.
Sosok ini cuba mengajar aku berpaut pada rasa yang lama bersilih jalan,
mungkin peluangnya tak terlihat indah seakan ruang diganti jurang.
Sosok ini cuba menebar rasa yang lama pupus lupus dibawa arus,
aku juga takut, arus besar datang bawa sayang,
takut nanti yang dijulang tak juga datang.
Semoga saja sosok ini mendapatkan bahagia yang terus terusan datang.
ya.. semoga..
No comments:
Post a Comment